He’s Broken

Sepasang obsidian itu menatap hamparan rumput. Hanya terdengar suara air mengalir dari sungai dan jangkrik yang bersautan. Kapan terakhir kali dirinya ke sini? Taman kecil yang menjadi tempat favotit Jaemin. Ada banyak begitu kenangan yang mereka ukir ketika keduanya masih kecil.

Jeno menghentikan langkah kakinya ketika ia melihat punggung milik Jaemin. Tanpa bersuara, Jeno kembali berjalan pelan. Pria yang lebih tua itu duduk di sebelah Jaemin. Matanya ikut menatap rembulan, sebelum ia mengalihkan atensinya pada sosok yang tengah tenggelam dalam pikiran.

Angin malam membuat rambut sosok itu sedikit bergoyang. Tatapan matanya kosong dan bibir semerah cerinya terlihat sedikit kering.

Bahkan ketika bersedih pun, Na Jaemin masih terlihat begitu cantik.

“Nana kira, nana bakal di sini karena orang itu,” ucap Jaemin memecah keheningan.

“Tapi ternyata Nana di sini karena Kak Jaehyun,” Lanjutnya.

Jaemin menoleh, menampilkan senyuman yang membuat Jeno meringgis.

“Nana kira Kak Jaehyun ga bakal jatuh cinta lagi setelah disakitin sama mantannya.” Jaemin bercerita.

Jeno masih bergeming, hanya mendengarkan.

“But once again, I was wrong.”

“Nana takut.” Suara Jaemin kini terdengar sedikit bergetar.

“Gimana kalau Kak Jaehyun disakitin lagi, kayak mama yang disakitin orang itu.”

Tak ada air mata yang turun dari kedua manik indah milik Jaemin. Ia hanya menatap Jeno dengan tatapan kosongnya, membuat Jeno menggertakkan gigi.

Melihat Jaemin yang seperti ini membuat hatinya sakit.

Direngkuh tubuh Jaemin ke dalam dekapannya. Jeno menghirup surai Jaemin dan menempelkan bibirnya sana.

“Hear me out,” ucap Jeno.

“Jaemin, Kak Jaehyun butuh seseorang buat jadi pendamping hidupnya. Saya ga bisa janji kalau dia bakal bahagia setiap saat, tapi saya yakin kalau Kak Jaehyun juga dicintai. Kejadian itu ga bakal terulang.”

“Loneliness doesn’t make everyone happy. Sometimes they need to be loved too, Nana. There’s nothing wrong with love, but some people just make it worst.”

Tangis Jaemin pecah.

“Maaf,” ucap Jaemin di sela tangisnya.

“I’ll be waiting, even though you need years to heal.”